Kamis, 14 Agustus 2014

tulisan tentang tips

Maraknya penggunaan internet dalam segala lini memang terkesan memudahkan kita dalam melaksanakan berbagai kegiatan. hanya saja, perubahan jaman (dari dunia analog~sesuatu yang dkerjakan secara manual~ke dunia digital ~segala sesuatu yang berbasis teknologi informasi~) bisa kita anggap terlalu cepat.

Apabila di lihat dari perkembangan teknologi informasi semata ke belakang, khususnya teknologi komunikasi, layaknya bagaikan air bah yang mengalir deras. dimulai pada era 1990an, pager menjadi barang mewah yang hanya dimiliki oleh sebagian masyarakat indonesia. namun karena sistemnya merepotkan dan tidak terjangkau oleh semua tangan, maka diusunglah teknologi baru, yaitu pesawat telepon yang lebih praktis (meskipun tidak lebih ringkas) dan untuk mengakali masyarakat golongan menengah ke bawah, masyarakat menyediakan telepon umum. keberadaan alat telekomunikasi yang fenomenal ini semakin marak dikenal oleh masyarakat luas sehingga pada rentang waktu tahun 1997an ke depannya, keberadaan wartel menjadi bisnis yang menjanjikan.
Tahun demi tahun berganti, begitu pula arah perkembangan teknologi. Pada kurun waktu 2000an, telepon genggam mulai membanjiri pasar di indonesia, lambat tapi pasti menggantikan peranan telepon rumah dan mematikan bisnis usaha wartel. dan kini, gempuran smartphone yang memborong semua fungsi telepon genggam ditambah dengan kemampuannya untuk terkoneksi dengan internet menggerus keberadaan alat telekomunikasi yang lainnya. apalagi dengan harga yang relatif terjangkau, serta dorongan trend setter yang sangat kental di mata masyarakat indonesia, menyebabkan perangkat teknologi informasi ini menjadi barang kebutuhan primer masyarakat.
namun dengan derasnya perkembangan teknologi tersebut, apakah masyarakat kita mampu mengikutinya? dalam hal gadget dan gengsi, mungkin iya. namun dalam hal wawasan dan pengetahuan? tunggu dulu...
derasnya arus teknologi seaka memaksa masyarakat untuk selalu mengikuti perkembangan teknologio tersebut, dan begitulah yang terjadi di negara kita. hampir semua layanan masyarakat, baik yang dimiliki pemerintah maupun swasta kini tidak bisa lepas dari teknologi informasi. semua instansi berlomba-lomba untuk terlihat memiliki aplikasi teknologi yang terdepan agar terlihat modern.
sementara itu, masyarakat yang semula mengagung-agungkan teknologi kini justru malah terseret oleh teknologi itu sendiri sehingga mau tidak mau harus bisa dan mengerti sistem teknologi informasi tersebut.
mungkin bagi sebagian orang (khususnya masyarakat melek teknologi), hal tersebut bukanlah mejadi masalah. namun bagi masyarakat yang memiliki kebutuhan khusus (masyarakat yang kurang melek hukum karena faktor ekonomi, usia, ataupun lingkungan) akan kesulitan dalam memahami apa itu teknologi informasi.
alhasil mereka yang kurang melek teknologi akan kesusahan beradaptasi dengan dunia digital tersebut. keberadaan teknologi yang serba on line memang merupakan sebuah terobosan yang bagus, hanya saja sebagian masyarakat kita masih berfikir dan bekerja secara analog. oleh sebab itu alangkah baiknya apabila sistem yang dimiliki oleh instansi, tidak langsung serta merta diubah ke digital sebagai mana yang terjadi pada kurun waktu terakhir ini melainkan di rubah secara perlahan sambil memberikan pengertian step by step kepada seluruh lapisan masyarakat sehingga pada akhirnya nanti, tidak hanya tidak hanya masyarakat melek teknologi saja yang mampu menikmati indahnya dunia digital.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar